Maha
Karya?, berbicara tentang maha karya, yang pertama dibenak saya adalah sesuatu
hasil dari seseorang yang mempunyai nilai terbaik. Dilihat dari definisinya, maha
artinya paling, sedangkan karya adalah sesuatu yang dihasilkan seseorang yang
bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Jadi maha karya menurut saya
adalah sesuatu yang kita ciptakan atau kita hasilkan yang memiliki nilai tinggi
atau terbaik.
Sebenarnya
semua orang bisa menghasilkan karyanya sesuai dengan kemampuan dan bakat yang
dimiliki oleh masing-masing orang. Kemampuan dan bakat setiap orang itu
berbeda-beda. Ada yang mempunyai bakat menyanyi, menari, menulis, bermain musik
dan masih banyak bakat lain. Setiap orang bahkan mempunyai bakat lebih dari
satu, tergantung bagaimana seseorang mengolah kemampuan diri sendiri. Dari
bakat itulah seseorang bisa menghasilkan suatu karya. Dengan demikian, semakin
banyak bakat yang dimiliki oleh seseorang kemungkinan untuk menghasilkan suatu
karya akan lebih banyak pula dan dari situlah timbul maha karya-maha karya yang
bernilai tinggi.
Kebanyakan
orang yang mempunyai bakat tidak mengasah bakat tersebut sehingga sia-sialah
apa yang dimilikinya. Percuma apabila mempunyai bakat tidak sering kita latih,
karena suatu karya akan timbul dari sebuah keahlian;keahlian timbul dari
keterampilan; suatu keterampilan timbul dari banyak-sedikitnya kita melatih
bakat kita. Jadi sering-seringlah kita mengasah keterampilan kita sesuai dengan
bakat kita masing-masing.
Menurut
saya pribadi, jika ditanya oleh seseorang tentang maha karya yang telah saya
buat, saya akan menjawab, “belum pernah”. Karena bagi saya prestasi-prestasi
yang saya dapatkan saat ini hanyalah sebagian kecil dari kemampuan yang saya
miliki, dan itu pun tidak berupa karya-karya fisik. Saya menyadari bahwa
prestasi-prestasi yang saya dapatkan saat ini hanya dibidang akademik,
sedangkan dibidang keterampilan belum begitu banyak.
Keterampilan yang ingin saya
kembangkan dewasa ini adalah menulis. Karena menulis kita bisa menghasilkan
banyak karya. Karya tersebut bisa berupa artikel, esai, penulisan karya ilmiah,
bahkan buku. Dengan menghasilkan karya yang banyak kita bisa dikenal banyak
orang, mendapatkan uang serta mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan informasi
dalam bentuk tulisan. Menjadi penulis memang bukan pekerjaan utama, contohnya
Presiden RI sekarang, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), disela-sela kesibukan
beliau bertugas menata bangsa ini; beliau
bisa meluangkan waktunya untuk menghasilkan karya-karya yang boleh dikatakan “ double
wow interesting”. Untuk saya yang hanya seorang mahasiswa dan belum terlalu
padat kegiatannya, saya mencoba menggunakan waktu untuk mencurahkan segala
informasi yang saya miliki dalam bentuk tulisan.
Menulis bukan hal yang mudah bagi
saya. Pertama saya mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia oleh salah satu dosen
di Fakultas Ilmu Budaya saya mengira
pelajarannya mudah, tetapi semakin saya pahami ternyata mata kuliah Bahasa
Indonesia sangat sulit terutama di bagian menulis. Sebelum menulis, ternyata
banyak hal yang berlu kita ketahui, seperti sistem tulisnya, ejaannya, kaidah
tata bahasanya dan masih banyak lagi pengetahuan-pengetahuan yang perlu kita
miliki sebelum menulis. Terpenting jika kita ingin jadi seorang penulis adalah harus banyak ilmu pengetahuan,
berwawasan luas serta selalu up to date dengan
perubahan-perubahan informasi.
Motivasi
saya dalam menulis seperti yang saya singgung di atas karena saya ingin
mengembangkan prestasi di bidang keterampilan. Selain itu, saya termotivasi
dengan orang-orang yang berada di dekat saya sekarang, seperti
pembicara-pembicara seminar yang saya ikuti, dosen yang memberikan ilmu kepada
saya, teman-teman yang selalu mendukung
apa yang sedang saya tekuni ini. Terpenting yang ingin saya capai dalam menulis
adalah menerbitkan buku yang dapat dimanfaatkan oleh orang lain dalam
kehidupannya dan mempunyai karya nyata di bidang keterampilan.
Dalam kegiatan sekarang yang saya
lakukan adalah berusaha mengerjakan tugas-tugas membuat sebuah karangan sebaik
dan secermat mungkin karena inilah awal dari impian saya selama ini. Selain
itu, saya berusaha untuk mengikuti event-event
dari kakak senior, fakultas, universitas maupun dari DIKTI dalam ajang
penulisan karya ilmiah maupun dalam bentuk yang lain. Inilah yang semakin
memicu keberanian saya dalam menggeluti dunia tulis.
Universitas Diponegoro akan
menjadi saksi bisu keberhasilan yang saya capai. Disinilah saya ditempa,
dibimbing dan mencari beberapa ilmu baru yang bisa menghasilkan suatu karya
terbaik. Melalui hasil belajar dan bersosialisasi disini, saya yakin saya bisa
menemukan jati diri yang sesungguhnya. FIB salah satu tempat dimana saya akan
mencetak karya-karya dan semoga karya-karya yang saya buat bisa menjadi salah
satu maha karya terbaik di Jurusan Ilmu Perpustakaan, di Fakultas Ilmu Budaya,
di Universitas Diponegoro, bahkan bisa di tingkat Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar